
Dalam langkah signifikan untuk mempromosikan riset inovatif di kalangan mahasiswanya, Prodi Magister Kajian Budaya dan Media mengadakan seleksi hibah tesis pada 31 Januari 2025, melalui Zoom. Program ini berfokus pada pemberian dukungan kepada mahasiswa Magister Kajian Budaya dan Media dalam melakukan penelitian.
Proses seleksi yang berlangsung dari 18 hingga 30 Januari 2025 ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2023. Salah satu kandidat yang berpartisipasi adalah Abd. Haris Nusa Bela, yang mempresentasikan penelitiannya berjudul “Melintas Realitas: Remediasi Queer Gaze dalam Serial Boys Love Thailand Love Sick (2014) dan Love Sick (2024).” Karyanya mengeksplorasi representasi identitas queer dalam media populer, berkontribusi pada diskusi tentang kesetaraan gender dan representasi budaya. Komite seleksi terdiri dari dua reviewer yaitu Dr. Henny Indarwaty dari Universitas Brawijaya dan Dr. Catur Nugroho dari Telkom University. Keahlian mereka dalam kajian budaya dan media memberikan wawasan berharga selama proses evaluasi, memastikan bahwa penelitian yang terpilih sejalan dengan komitmen program untuk mendorong beasiswa yang kritis dan inovatif.
Selama presentasi, Abd. Haris mengungkapkan pentingnya penelitiannya dalam memahami queer gaze dalam konteks serial Boys Love Thailand. Ia menekankan bagaimana narasi-narasi ini menantang norma gender tradisional dan berkontribusi pada percakapan yang lebih luas tentang kesetaraan gender dan representasi dalam media. Karyanya tidak hanya membahas fenomena budaya tetapi juga menyoroti pentingnya akses yang setara terhadap narasi yang beragam dalam lanskap media.
Setelah proses seleksi yang ketat, Abd. Haris diumumkan sebagai penerima hibah tesis, yang akan memberikan pendanaan untuk penelitiannya. Dukungan ini menegaskan dedikasi program untuk memberdayakan mahasiswa dalam mengeksplorasi isu-isu kritis terkait iklim, gender, dan representasi budaya melalui karya akademis mereka. Keberhasilan seleksi tesis Abd. Haris tidak hanya menandai awal dalam perjalanan akademisnya tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mengejar riset inovatif yang membahas tantangan sosial kontemporer. Program ini berharap dapat terus mendorong budaya keunggulan riset dan tanggung jawab sosial di kalangan mahasiswanya.
Saat dunia menghadapi isu perubahan iklim dan ketidaksetaraan gender, peran kajian budaya menjadi semakin penting. Prodi Magister Kajian Budaya dan Media berkomitmen untuk membekali mahasiswanya dengan alat untuk menganalisis dan mengatasi tantangan ini melalui penelitian mereka.
Sebagai kesimpulan, seleksi hibah tesis yang diadakan pada 31 Januari 2025, merupakan langkah signifikan menuju promosi riset inovatif dalam kajian budaya. Dengan dukungan program, mahasiswa seperti Abd. Haris Nusa Bela diberdayakan untuk mengeksplorasi dan berkontribusi pada diskusi kritis tentang gender, budaya, dan keberlanjutan.
Penulis : Khoirul Mujazanah
Tag SGDs :
#SDG4 (Quality Education)
#SDG9 (Industry, Innovation, and Infrastructure)
#SDG5 (Gender Equality)
#SDG16 (Peace, Justice, and Strong Institutions)