Program Studi S3 Kajian Budaya dan Media (KBM) Universitas Gadjah Mada melaksanakan kuliah lapangan pada Sabtu (27/9) dengan mengunjungi tiga lokasi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yaitu Pabrik Carica Gemilang, Kebun Stroberi Catra, serta Kebun dan Pabrik Teh Tanjungsari Land.
Kunjungan pertama dilakukan di Pabrik Carica Gemilang. Mahasiswa dan pengelola program studi menyaksikan langsung proses produksi olahan buah carica, mulai dari pencucian buah hingga tahap packing. Alfha Gemilang, pemilik usaha, turut berbagi pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam pemasaran. Menurutnya, salah satu kendala terbesar adalah ketidakstabilan pasokan buah carica. “Ketika panen raya, hasil bisa sepuluh kali lipat lebih banyak dibanding saat paceklik,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan persoalan kategorisasi produk carica yang masih sulit dikelompokkan sebagai produk makanan atau minuman, sehingga menyulitkan proses ekspor. Dari sisi distribusi pun terdapat hambatan karena biaya pengiriman sering tidak sebanding dengan harga jual produk.
Kegiatan kemudian dilanjutkan ke Kebun Stroberi Catra. Di lokasi ini, mahasiswa melakukan kegiatan memetik stroberi sekaligus melakukan observasi prosumsi, yaitu bagaimana pengunjung kebun dapat sekaligus menjadi produsen dan konsumen dalam aktivitas wisata pertanian.
Kunjungan terakhir adalah ke Tanjungsari Land. Di sini, mahasiswa belajar tentang jenis dan pengolahan daun teh langsung di kebun, serta mengamati proses produksi di pabrik, mulai dari pengeringan hingga tahap selanjutnya. Tanjungsari Land berada di bawah naungan Pabrik Teh Tambi Wonosobo yang memiliki sejarah panjang. Pabrik ini didirikan sekitar tahun 1805, sempat berhenti beroperasi, dan kembali aktif sejak dekade 1980-an.
Melalui kuliah lapangan ini, mahasiswa S3 KBM diharapkan dapat memperluas wawasan mengenai dinamika produksi, distribusi, serta persoalan budaya yang melingkupi industri berbasis pertanian di daerah.
Kontributor: Adhani J. Emha
