S2 KBM Melakukan PKM 2024 (Bagian 2)

Tim PKM Bersepeda Desa Wisata Grogol

Berangkat dari hasil Training of Trainer perdana, tim PKM S2 KBM kembali ke Kalurahan Margodadi pada untuk melakukan survei lapangan tahap lanjut. Sebanyak lima orang mahasiswa S2 dan pengelola prodi KBM berkeliling Kalurahan Margodadi untuk mengamati lokasi yang kiranya potensial untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata pada Sabtu (20/7). Dengan berkeliling secara langsung menggunakan sepeda,tim mencoba mendapatkan gambaran jalur potensi wisata dan merancang jalur tematik yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Saat berkeliling dengan sepeda, tim mendatangi beberapa lokasi potensi wisata budaya seperti sanggar seni, Tuk Sibedug, dan tempat pembuatan batik. Di sanggar seni tim berdiskusi dengan budayawan lokal yang biasa memproduksi gamelan dan menyewakan kostum tari tradisional. Perjalanan lalu berlanjut. Dengan mengayuh sepeda, tim mendatangi Tuk Sibedug yang merupakan sumber mata air di Kalurahan Margodadi dan menjadi pusat kegiatan Kirab Budaya yang biasanya dilakukan setiap tahun. Namun kegiatan Kirab Budaya tampaknya akan gagal dilakukan di tahun ini karena lokasi Tuk Sibedug berdekatan dengan proyek pembangunan jalan tol sehingga kondisi lingkungan tidak kondusif untuk dilakukan perayaan tradisi tahunan tersebut. Mengayuh sepeda melewati jalur berdebu proyek tol Jogja-Solo, tim melanjutkan perjalanan mengunjungi lokasi pembuatan batik. Beberapa mahasiswa juga mendapatkan kesempatan mencoba langsung memulaskan warna ke atas kain yang sudah berpola dan dilapisi malam (lilin). Selain bersepeda mengelilingi desa, tim PKM S2 KBM juga berkesempatan membuat wayang suket yang terbuat dari rumput kering.

Tim PKM Mengunjungi Sentra Batik di Kalurahan Margodadi

Selain mengamati potensi lokasi budaya, tim juga berkunjung ke beberapa lokasi yang potensial sebagai lokasi agrowisata. Pertama, tim mendatangi keramba milik Dukuh Grogol yang dikelola di parit depan rumah warga. Dukuh menceritakan keluh kesahnya bagaimana pembangunan jalan tol di wilayah tersebut tidak memberikan banyak dampak positif untuk warga seperti polusi suara proyek yang masih beroperasi di tengah malam saat waktu istirahat warga, hingga jebolnya tanggul air yang membawa kerugian untuk usaha keramba yang terdampak. Dukuh juga menyampaikan bahwa meskipun sudah dilakukan perbaikan tetapi tanggul jebol lagi untuk kedua kalinya hingga warga sudah tidak lagi ambil pusing dengan kerusakan yang ditimbulkan. Tim juga meninjau pengelolaan sampah mandiri yang merupakan sebuah inovasi penting di tengah polemik sampah di Yogyakarta. Mirza, selaku pengelola, mengajak tim melihat budidaya magot yang dikembangkan untuk mengurai sampah organik warga. Mirza juga menyebutkan bahwa pengelolaan sampah ini masih berskala kecil hingga belum bisa sepenuhnya menjadi tumpuan warga Margodadi.

Hasil survei kemudian didiskusikan kembali dalam pertemuan yang dilakukan pada Selasa (13/8) untuk memantapkan kembali program yang hendak dilaksanakan sekaligus pembagian tugas. Pada kesempatan tersebut diputuskan bahwa Mukhammad Abdul Aziz, S.S. dan Leonardo B. Yudhapratama, S.S. menjadi penanggung jawab Program Workshop Konten Media Sosial, sedangkan Shafira Karima Ardanareswari, S.S., Abd. Haris Nusa Bela, S.S. dan Rizky Angga Pratama, S.Ant. bertanggung jawab dalam Program Pembuatan Peta Tematik Wisata Kalurahan Margodadi.

 

SDG 1 (No Poverty)

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*