Era “Post Truth” Ancam Demokrasi? (11 Desember 2021)

Sabtu, 11 Desember pukul 18:00-20:00 WIB
Live on YouTube: link

Disinformasi di era post-truth merupakan ancaman serius bagi terbangunnya demokrasi elektoral yang sehat. Legitimasi atas sebuah kebenaran tidak berdasarkan pada fakta yang dapat diverifikasi, tetapi pada keyakinan personal dan affect atau sesuatu yang menyentuh emosi dan rasa.

Akibatnya, kebohongan dan kebenaran menjadi sulit diidentifikasi. Praktik-praktik disinformasi berbasis kebohongan dan kepalsuan ini kemudian tersebar dengan bentuk yang lebih beragam berkat kemunculan media sosial. Disinformasi yang diwarnai ujaran-ujaran kebencian di ruang media lambat laun mengakibatkan polarisasi politik menjadi semakin tajam dan kohesi sosial menjadi terancam.

Menyikapi hal itu, Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan, dalam buku Demokrasi di Era Post Truth, memperlihatkan bahwa media sosial memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan informasi yang salah, memunculkan teori-teori konspirasi liar, membicarakan pihak tertentu secara negatif tanpa dasar yang jelas, serta menyebabkan terjadinya polarisasi di masyarakat. Dalam pada itu, praktik-praktik politik di era post-truth membawa dampak negatif terkikisnya tradisi perdebatan yang sehat di masyarakat, terjadinya kebuntuan politik, ketidakpastian suatu kebijakan, bahkan dapat menjadikan masyarakat mengalienasi diri dari dinamika politik.

Pembicara
– Barito Mulyo Ratmono (Staf BIN, Doktor Kajian Budaya dan Media dari Universitas Gadjah Mada);
– Raffi Ahmad (Founder RANS Entertainment, Content Producer, dan Aktor); dan
– Agus Sudibyo (pemerhati media massa, anggota Dewan Pers, penulis buku Jagat Digital dan Tarung Digital)

Moderator
Frisca Clarissa (Jurnalis Kompas TV)

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*